Berita terpopuler ekonomi dan bisnis selama Ahad, 25 Juli 2021, dimulai dari Jokowi resmi memperpanjang PPKM level 4 hingga 2 Agustus, pemerintah bebaskan PPN untuk toko di Mal selama Juni hingga Agustus dan tinjauan langsung Presiden Jokowi ke Rumah Oksigen Gotong Royong di Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Berikutnya ada berita tentang bos BP Jamsostek yang meminta perusahaan menertibkan administrasi kepesertaannya agar pekerja bisa dapat subsidi upah dan kesulitan pengusaha Jawa Tengah akibat PPKM Darurat.
Kelima topik tersebut paling banyak menyedot perhatian pembaca di kanal Bisnis Tempo.co. Berikut selengkapnya lima berita bisnis yang trending tersebut:
1. PPKM Level 4 Sampai 2 Agustus, Jokowi Izinkan Makan di Restoran dan Kaki Lima
Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi memperpanjang PPKM Level 4 hingga 2 Agustus 2021. Meski diperpanjang, Jokowi melakukan beberapa penyesuaian aturan seperti mengizinkan makan di tempat (dine in).
Ini berlaku untuk warung makan, pedagang kaki lima, lapak jajanan, dan sejenisnya yang memiliki tempat usaha di ruang terbuka. Usaha-usaha ini boleh buka sampai pukul 8 malam.
“Maksimum waktu makan untuk setiap pengunjung, 20 menit,” kata Jokowi dalam konferensi pers di akun youtube Sekretariat Presiden pada Minggu, 25 Juli 2021.
2. PPKM Diperpanjang, Toko di Mal Bebas PPN Periode Juni hingga Agustus 2021
Pemerintah menjanjikan insentif baru pasca perpanjangan PPKM Level 4. Salah satunya yaitu pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk sewa toko di mal atau pusat perbelanjaan untuk Juni hingga Agustus 2021.
Sehingga, penyewa tak perlu lagi bayar PPN atas sewa yang mereka lakukan. Sebab, PPN akan dibayarkan alias ditanggung pemerintah (DTP).
“Ini PMK (Peraturan Menteri Keuangan) sedang dalam proses,” kata Ketua Komite Penanganan Covid-19 Airlangga Hartarto dalam konferensi pers, Minggu, 25 Juli 2021.
3. Jokowi: Rumah Oksigen Gotong Royong Siap Awal Agustus, Tampung 500 Pasien
Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Sabtu siang, 24 Juli 2021 meninjau langsung Rumah Oksigen Gotong Royong yang berlokasi di daerah Pulo Gadung, Jakarta Timur. Ia memperkirakan fasilitas tersebut bakal rampung sepenuhnya pada awal Agustus mendatang.
Rumah oksigen itu adalah fasilitas kesehatan yang diinisiasi oleh GoTo bersama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, PT Aneka Gas Industri (Samator Grup), dengan dukungan dari PT Master Steel, Tripatra Engineering, serta Halodoc.
“Sore hari ini saya melihat secara langsung Rumah Oksigen Gotong Royong yang dalam proses ini belum selesai. Nanti akan selesai minggu depan dan akan rampung 100 persen nanti mungkin di awal Agustus yang bisa menampung kurang lebih 500 pasien,” kata Jokowi di lokasi seperti dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet, Sabtu, 24 Juli 2021.
4. Agar Subsidi Upah Tepat Sasaran, BP Jamsostek Minta Perusahaan Lakukan Ini
Direktur Utama BP Jamsostek Anggoro Eko Cahyo meminta perusahaan peserta jaminan sosial ketenagakerjaan untuk menertibkan administrasi kepesertaannya. Dengan begitu, pekerja bisa mendapatkan hak normatif dan bantuan subsidi upah (BSU) dari pemerintah secara tepat sasaran.
Saat ini, kata Anggoro, pihaknya masih menunggu kebijakan yang tengah dimatangkan oleh pemerintah. Rencananya bantuan subsidi upah ini akan diberikan kepada pekerja yang terdampak pandemi Covid-19, khususnya selama PPKM Darurat tahun ini.
Adapun regulasi yang sedang digodok pemerintah akan detail mengatur syarat dan kriteria peserta BP Jamsostek yang berhak mendapatkan subsidi upah. Beberapa di antaranya mengatur seperti kelompok dan segmen pekerja, tanggal kepesertaan aktif, besaran upah maksimum, kategori jenis industri dan wilayah terdampak, serta besaran BSU yang akan diterima.
5. PPKM Darurat, Pengusaha Jawa Tengah Ini Cerita Sudah Berusaha Keras Agar Tak PHK
Tak sedikit pengusaha yang kesulitan di tengah Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat atau PPKM Darurat. Penyekatan sejumlah ruas jalan dan pembatasan jumlah pekerja disebut-sebut menghambat proses produksi.
Kesulitan itu di antaranya disebutkan oleh Frans Kongi. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Jawa Tengah ini menyebutkan, sejumlah pengusaha dari dunia industri manufaktur di Jawa Tengah melaporkan saat kini kondisi bisnis semakin terpukul. “Produksi menurun tetapi biaya operasional tetap. Kita memahami karena Covid-19 mengganas,” ucapnya, Jumat, 23 Juli 2021.
Sebagai contoh, kata dia, hingga kini permintaan pasar luar negeri masih belum juga menunjukkan pemulihan. Hal itu makin diperparah dengan kenaikan biaya sewa kontainer atau freight cost hingga 500 persen.