Untuk menjadi seorang ahli farmasi, maka harus menempuh pendidikan formal di bidang farmasi. Di Indonesia, pendidikan farmasi dimulai dengan menempuh jenjang S1 terlebih dulu lalu setelah lulus menyandang gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) selama empat tahun. Sesudah itu, lulusan S1 harus mengikuti program profesi Apoteker (Apt) dengan waktu satu tahun.
Maka dengan bergabung dalam sebuah organisasi yang mewadahi profesi tentu sangat penting. Dengan bergabung dengan organisasi profesi seperti pafimappi, otomatis bisa selalu update akan perkembangan dunia kesehatan. Selain itu bisa menambah networking dari semua bidang. Maka memungkinkan untuk selalu bertukar ide, wawasan dan pengalaman.
Apa Saja Tanggung Jawab Ahli Farmasi?
Pelayanan di Apotek
Ahli farmasi di apotek bertanggung jawab memastikan pasien menerima obat yang tepat dengan dosis yang benar. Mereka juga memberikan konsultasi mengenai cara penggunaan obat, efek samping yang mungkin terjadi, serta interaksi obat. Dan memastikan bahwa obat-obatan yang dibeli pasien sesuai dengan resep dari dokter.
Pelayanan Klinis
Di rumah sakit, ahli farmasi bekerja sama dengan tim medis lainnya untuk memberikan perawatan terbaik bagi pasien. Mereka berperan pada perencanaan terapi obat, pemantauan efek samping, serta penyesuaian dosis obat berdasarkan kondisi yang dialami pasien.
Industri Farmasi
Pada sektor industri, ahli farmasi terlibat dalam berbagai tahap pengembangan obat, mulai dari penelitian awal, uji klinis, produksi, serta distribusi. Mereka memastikan bahwa obat yang diproduksi sudah aman, efektif, dan memenuhi standar regulasi.
Regulasi dengan Pemerintahan
Ahli farmasi juga bisa bekerja di badan regulasi pemerintah seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Mereka bertanggung jawab dalam evaluasi dan pengawasan produk farmasi untuk memastikan kepatuhan terhadap standar kesehatan dan keselamatan.
Penelitian dan Pengembangan
Banyak ahli farmasi yang berkarir di bidang penelitian, baik di institusi akademik atau industri. Mereka berkontribusi pada penemuan obat baru, pengembangan terapi inovatif, dan studi tentang efek obat pada berbagai kondisi kesehatan.
Peran Penting PAFI Mappi
Profesi farmasi menghadapi banyak tantangan, termasuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi medis, serta peningkatan harapan masyarakat akan layanan kesehatan yang lebih baik. Di sisi lain, kemajuan juga membuka banyak peluang, seperti pengembangan terapi personalized medicine serta penggunaan teknologi informasi dalam praktik farmasi.
Dan PAFI Mappi mempunyai peran penting dalam menghadapi tantangan di dunia farmasi. Persatuan Asosiasi Farmasi Indonesia (PAFI) adalah organisasi yang bersifat kekaryaan dan persatuan. Termasuk organisasi tenaga teknis kefarmasian dan asisten tenaga kefarmasian.
Dibentuk tanggal 13 Februari 1964 di Yogyakarta. Organisasi ini menjadi wadah untuk menghimpun semua tenaga yang bakti karyanya pada bidang farmasi. Dengan menjadi anggota pada organisasi keprofesian seperti ini akan membantu untuk selalu update dengan teknologi, peraturan dan kebijakan yang terbaru.
Selain PAFI yang ada di pusat, PAFI juga hadir di beberapa wilayah di Indonesia yang bertujuan untuk mengakomodir kebutuhan para anggotanya. Salah satu cabang PAFI yang menonjol di antara cabang lainnya yaitu PAFI Mappi.
Mempunyai sebuah website yang bisa menjadi tempat bagi para ahli farmasi untuk memberikan informasi mengenai lowongan pekerjaan bagi apoteker dan pelaku pelayanan kesehatan di wilayah Mappi, Papua.
Situs web yang dimiliki oleh PAFI Mappi ini juga dengan rutin memberikan informasi kepada anggotanya mengenai berbagai macam seminar, lokakarya, dan sesi pelatihan. Hal ini nantinya bisa memberikan peluang kepada ahli farmasi dan anggota untuk selalu update dengan perkembangan terkini.